Selasa, 30 November 2010

MENARA MIRING...

Apa nama menara miring di Italia??? Hmmm... betul namanya Menara Pisa. Eh, ternyata di Italia tidak hanya menara pisa lo yang boleh berdiri miring. Di kota Bologna sekitar 100 km sebelah utara kota atau Menara Pisa juga terdapat 2 menara miring yang menjulang bersebelahan, yaitu Menara Asinelli dan Menara Garisenda.

Warna Coklat Bata
Memang bila dibandingkan dengan Menara Pisa, kedua menara tersebut jauh lebih sederhana penampilannya. Berwarna coklat bata. Menara Asinelli dan Garisenda tampak kusam, sedangkan Menara Pisa tampil sangat megah dan bersih karena dibuuat dari batu marmer putih. Meskipun demikian, Menara Asinelli dan Garisenda berhak juga menyandang julukan yang unik, yaitu menara miring. Eh, menara kok miring? Yah, justru karena miring itulah Menara Asinelli dan Garisenda selalu menggenggam daya tarik tersendiri dari zaman ke zaman.

Tingginya Berbeda
Menara Asinelli dibangun antara 1109-1119, tingginya mencapai 97,2 meter. Sedangkan menara Garisenda dibangun dalam kurun waktu yang hampir sama, hanya berdiri setinggi 48,16 meter saja. Memang perbedaan tinggi kedua menara tersebut sangat mencolok. Dari puncak Asinelli yang dapat dicapai dengan tangga, orang dapat memandangi panorama kota Bologna yang penuh dengan bangunan kuno. Indah nian, hampir semua berbatu bata dan dibangun dari abad 12. Dalam bahasa Inggris disebut old brick town-house.

Bertambah Miring Tiap Tahun
Bila ditarik garis tegak lurus, kecondongan atau kemiringan Menara Asinelli mencapai 2,23 meter ke arah barat. Sementara Menara Garisenda mencapai 3,22 meter ke arah timur laut. Kalau dilihat dari kejauhan, kemiringan kedua menara itu begitu kentara. Bagaimana kalau dibandingkan dengan Menara Pisa soal kemiringannya? Oh... ternyata kemiringan Menara Pisa lebih mengerikan, yakni 4,9 meter. Konon, kemiringannya bertambah rata-rata 1 mm setiap tahunnya. Diperkirakan penyebab utama kemiringan menara-menara itu adalah fondasi yang kurang kuat.

Dulunya Penjara
Menurut tradisi, nama Asinelli dan Garisenda diambil dari nama keluarga yang membangun kedua menara tersebut. Hal ini berlaku pula pada banyak peniggalan sejarah di Italia, baik berupa Torre (menara), Piazza (lapangan), Palazza (istana) ataupun Villa (rumah peristirahatan). Pada abad XIV Menara Asinelli dan Garisenda konon pernah dipakai sebagai penjara. Kemudian pada abad XV dibuka sebagai galeri seni sampai sekarang ini. Di sekitar dua menara terdapat pusat perkantoran, pertokoan, restoran dan juga bank-bank.

Lambang kota Bologna
Sungguh beruntung kota bologna memiliki 2 menara yang ganjil tersebut. Selain menjadi objek wisata dan peninggalan sejarah yang berharga, kedua menara itu menjadi siri khas kota Bologna. Bahkan, Menara Asinelli dan Garisenda menjadi lambang kota Bologna.

KELELAWAR SI BINATANG MALAM

Tidak Ada Perubahan Bentuk Sejak 55 Juta Tahun Lalu
Aneh tapi nyata! Fosil kelelawar yang ditemukan para ahli dan berusia 55 juta tahun bentuknya sama persis dengan hewan kelelawar jaman sekarang. Kelelawar purba tersebut diberi nama Icaronyacteris yang hidup di Amerika Utara dan memiliki lebar sayap sepanjang 37 cm.
Kelelawar adalah jenis hewan mamalia yang suka mencaari makan di malam hari. Anak-anak kelelawar minum susu induknya. Ketika memburu makanan, sang induk akan membawa serta anak-anaknya. Bila siang tiba mereka akan tidur pulas.
Kelelawar memiliki penglihatan yang kurang baik dan lebih mengandalkan suara untuk menuntunnya terbang di malam hari. Ia dapat mengeluarkan bunyi dengan frekuensi antara 25.000-50.000 Hz. Gema suara kelelawar dipantulkan kembali ke kelelawar dalam penerbangannya. Sehingga mereka dapat mengetahui apakah gema itu datang dari rintangan di dekatnya atau dari tempat yang jauh, dan dapat mengubah arahnya untuk menghindari membentur rintangan. Telinganya berfungsi sebagai radar dan hidungnya yang aneh, mengeluarkan ultra bunyi.
Ternyata sayap kelelawar dengan burung sangatlah berbeda. Sayap kelelawar disebut Patagium, membentang dari tubuhnya sampai jari kaki depan, kaki belakang hingga ekor. Patagium tidak berdaging seperti burung, tapi lebih berotot. Selain berfungsi untuk terbang, juga sebagai selimut ketika kelelawar tidur.

Arti Kelelawar
Kelelawar memiliki arti yang berbeda di setiap kebudayaan. Misalnya, di Afrika kelelawar dianggap sebagai penjelmaan arwah orang yang sudah meninggal. Sementara itu beberapa orang suku Indian di Amerika menganggap kelelawar sebagai penjelmaan roh jahat. Namun, di Cina hewan ini dianggap sebagai pembawa keberuntungan.

Jenis Kelelawar
Ada seribu jenis kelelawar. Kelelawar dibagi menjadi 2 kelompok. Yaitu Megachiroptera dan Microchiroptera. Kalong termasuk Megachiroptera karena ia memiliki lebar sayap hingga 1,8 meter dengan berat 1,5 kg. Kalong bermata besar dan makan buah serta bunga. Kelelawar yang hidup di Afrika dan Asia bertubuh kecil. Dengan lebar sayap hingga 30 cm dan berat 15 gr saja. Mereka termasuk kelomppok Microchiroptera. Jika burung berjalan dengan kakinya, maka kelelawar tidak bisa berjalan dengan baik. Makanya mereka suka bergelantungan terbalik di pohon.

(sumber: majalah Mentari)