Selasa, 30 November 2010

KELELAWAR SI BINATANG MALAM

Tidak Ada Perubahan Bentuk Sejak 55 Juta Tahun Lalu
Aneh tapi nyata! Fosil kelelawar yang ditemukan para ahli dan berusia 55 juta tahun bentuknya sama persis dengan hewan kelelawar jaman sekarang. Kelelawar purba tersebut diberi nama Icaronyacteris yang hidup di Amerika Utara dan memiliki lebar sayap sepanjang 37 cm.
Kelelawar adalah jenis hewan mamalia yang suka mencaari makan di malam hari. Anak-anak kelelawar minum susu induknya. Ketika memburu makanan, sang induk akan membawa serta anak-anaknya. Bila siang tiba mereka akan tidur pulas.
Kelelawar memiliki penglihatan yang kurang baik dan lebih mengandalkan suara untuk menuntunnya terbang di malam hari. Ia dapat mengeluarkan bunyi dengan frekuensi antara 25.000-50.000 Hz. Gema suara kelelawar dipantulkan kembali ke kelelawar dalam penerbangannya. Sehingga mereka dapat mengetahui apakah gema itu datang dari rintangan di dekatnya atau dari tempat yang jauh, dan dapat mengubah arahnya untuk menghindari membentur rintangan. Telinganya berfungsi sebagai radar dan hidungnya yang aneh, mengeluarkan ultra bunyi.
Ternyata sayap kelelawar dengan burung sangatlah berbeda. Sayap kelelawar disebut Patagium, membentang dari tubuhnya sampai jari kaki depan, kaki belakang hingga ekor. Patagium tidak berdaging seperti burung, tapi lebih berotot. Selain berfungsi untuk terbang, juga sebagai selimut ketika kelelawar tidur.

Arti Kelelawar
Kelelawar memiliki arti yang berbeda di setiap kebudayaan. Misalnya, di Afrika kelelawar dianggap sebagai penjelmaan arwah orang yang sudah meninggal. Sementara itu beberapa orang suku Indian di Amerika menganggap kelelawar sebagai penjelmaan roh jahat. Namun, di Cina hewan ini dianggap sebagai pembawa keberuntungan.

Jenis Kelelawar
Ada seribu jenis kelelawar. Kelelawar dibagi menjadi 2 kelompok. Yaitu Megachiroptera dan Microchiroptera. Kalong termasuk Megachiroptera karena ia memiliki lebar sayap hingga 1,8 meter dengan berat 1,5 kg. Kalong bermata besar dan makan buah serta bunga. Kelelawar yang hidup di Afrika dan Asia bertubuh kecil. Dengan lebar sayap hingga 30 cm dan berat 15 gr saja. Mereka termasuk kelomppok Microchiroptera. Jika burung berjalan dengan kakinya, maka kelelawar tidak bisa berjalan dengan baik. Makanya mereka suka bergelantungan terbalik di pohon.

(sumber: majalah Mentari)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar